Model / Frameworks Generik Strateji


Pada postingan kali ini, saya akan menjelaskan mengenai beberapa frameworks yang dapat di pakai dalam manajemen stratejik dan kapan sebuah perusahan dapat menggunakannya.
1.      SWOT ANALYSIS
Pada postingan sebelum sebelumnya telah dijelaskan mengenai SWOT ANALYSIS ini, SWOT analisis merupakan sebuah alat yang peruhasahaan dapat gunkan dalam membangun dan mengembangkan usahanya menuju arah yang lebih baik.
Kata SWOT merupakan singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Strength dan weakness merupakan sesuatu yang berasal dari internal perusahaan . Kedua hal tersebut dapat kita kendalikan dan memungkin untuk berubah sewaktu waktu. Sedangkan opportunities dan threats merupakan hal yang berasal dari eksternal perusahaan. Dua hal tersebut merupakan hal yang perusahaan tidak dapat control karena terjadi di luar perusahaan. Metode yang dibuat oleh  Albert Humprey dari Stanford Research Institute ini dapat digunakan oleh perusahaann sebelum memulai sebuah komitmen yang berkaitan dengan rencana perusahaan, apakah perusahaan sedang mengcoba peluang baru, memperbaiki kebijakan internal, mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi atau mengubah rencana ditengah jalan dalam sebuah pelaksanaan tertentu.
2.      PEST ANALYSIS
Pest analisis merupakan singkatan dari POLITICAL, ECONOMY, SOCIAL dan TECHNOLOGY, Jadi pest analasisi digunakan sebagai alat perencaan strategis agar perusahaan dapat mengavaluasi dampak dari pada factor politk, ekonomi, social dan teknologi. Dari segi politik, perusahaan dapat menilai bagaimana hubungan antara peraturan pemerintah dan factor hukum dengan lingkungan bisnis dan perdagangan perusahaan. Sedangkan dari analisis factor ekonomi, factor ini membantu perusahaan dalam meninjau masalah ekonomi yang sedang berlangsung dan bagaimana hubungannya dengan kelangsungan bisnis perusahaan. Hal ini juga berkaitan dengan naik turunnya suku Bungan, inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat mata uang dan tingkat pengangguran. Analisis factor social membantu perusahaan dalam menganalisis lingkungan social ekonomi pasarnya. Hal ini mengcangkup demografi penganggan, social – budaya masyarakat yang berlaku, sikap seta gaya hidup masyarakat dengan demikian perusahaan ampu mengkelompokkan kebutuhan kebutuhan masyarakat yang nantinya menadi produk yang akan dijual oleh perusahaan. Dari segi teknologi, analisis ini membantu perusahaan menilai sejauh mana teknologi memberikan baik itu dampak psitif atau negative dari teknologi dalam pengenalan terhadap produk baru atau layanan perusahaan terhadap pasar.
3.      PORTER’S 5 FORCES
Porter’s 5 forces model merupakan model yang diciptakan oleh Michael Porter, seorang ahli di Harvard University pada tahun 1979. Porter’s five forces adalah suatu model yang diciptakan oleh Michael Porter untuk menggambarkan kerangka perkembangan suatu bisnis.
1.     Bargaining Power of Buyers/Buyer’s Power
Pada posisi ini buyer memiliki peranan yang besar dalam perkembangan sebwah perusahaan dalam kegiatan jual beli.Terdapat posisi dimana pembeli dapat membeli produk dari perusahaan ini namun apabila terspat perusahaan lain yang enual jenis produk yang sama sehingga memberikankesempatan untuk pembeli memberi produk dari perusahaan lain. Disini dilihat bagaimana besarnya power pembeli terhadapay kegiatan jual beli.
2.     Bargaining Power of Suppliers/ Supplier’s Power
Hampir sama seperti buyer’s power, supplier power pun memiliki peran yang penting dalam kegiatan produksi sebuah perusahaan yang dimana betapa besarnya sebuah perusahaan membutuhkan suppliernya. Dalam produksinya ada bahan baku yang mungkin bisa dibeli dengan supplier mana saja dan ada juga supplier yang bisa dibeli di supplier tertentu, dalam konteks besar tentunya perusahaan sudah memiliki kerja sama dengan supplier tertentu dengan barha yang berbeda dari pasaran dikarenakan besarnya skala produksinya. Masalahnya, jika terjadi masalah dengan supplier tersebut akan menyebabkan prosesproduksi terhapat pula karena ketergantungan pada supplier tersebut.
3.     Thread of new entrants
New entants yang dimaksud adalah individu atau kelompok yang membuat bisnis baru yang membidik market yang samamembuat hal tersebut menjadi ancaman bagi perusahaan tersebut,.
4.     Thread of substitute product
Dari sisi ini menganalisis tentang penggantian produk oleh perusahaan. Baik produk maupun jasa, apakah memungkinkan untuk mengganti barang atau jasa, dalam konteks ini pengganti pengganti adalah barang atau jasa yang berbeda tetapi dapat mengisi ketidakhadiran barang atau jasa utama yang dibutuhkan.
5.     Rivalry among existing competitor.
Dalam sebuah pasar pasti ada beberapa perusahaan lain yang bersaing memperebutkan pasar yang sama dalam mendapatkan pelanggan. Persaingan tentu akan tinggi jika ada banyak perusahaan dalam industry yang sama.
4.      ANSOFF MATRIX
Ansoff matrix atau dikenal dengan Product/ Market Growth Matrix merupakan suatu model yang perusahaan dapat gunakan dalam menganalisa strategi pertumbuhan perusahaannya.  Model memberikan gambaran bagaimana cara perusahaan tumbuh, cara perusahaan itu tumbuh dan seberapa besar resiko yang harus perusuahaan tanggung. Kuadran 1: Market penetration (existing market, existing products) Pertumbuhan terjadi dengan penetrasi pasar. Strategi pasar terlihat pada basis pelanggan yang sudah ada. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja pernjualan agar dapat bersaing lebih efektif di pasar yang sudah menyediakan produk yang sudah ada.
Kuadran 2: Market development (new markets, existing products). Pertumbuhan pasar dapat terjadi dengan mengembangkan dan menggarap pasar yang baru. Strategi ini dapat dilakukan perusahaan menjual produk yang sudah ada ke pasar yang baru. Perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar lebih lanjut yang baru untuk membantunya mengidentifikasi basis pelanggan yang baru.
Kuadran 3: Product Development (existing markets, new product). Pertumbuhan terjadi ketika perusahaan mengembangkan produk saat ini kepada market yang sama. Dalam strategi ini perusahaan  mengembangkan  prduk yang baru kepada pasar yang sama. Hal tersebut dapat berupa pengenalan produk baru di pasar atau melibatkan modifikasi produk yang sudah ada.
Kuadran 4: Diversification(new markets, new products). Diversifikasi bisnis, tumbuh dari bisnis yang baru bagi perusahaan. Diversifiksi berarti perisahaan bergerak menuju wilayah atau pasar yang tidak dikenal. Ketika sebuah perusahaan melakukan divesifikasi, memperluas penawaran produk dan pasar untuk jenis lain, hal ini dapat berbentuk pengadaan produk baru atau jasa yang terkait atau tidak terkait.
5.      PORTER GENERIC STRATEGY
Porters generic strategi adalah stratei perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif. Strategi ini terdiri dari tiga pendekatan yaitu:
1.  Cost Leadership Strategy
Cost leadership strategy merupakan upaya yang dilakukan perusahaan  untuk meraih keunggulan produk melalui persaingan harga terendah, hal ini perusahaan lakukan dengan cara meminimalkan biaya untuk mendapatkan produk atau jasa dengan harga terendah. Hal ini dapat diberlakukan kepada pelanggan yang sensitive terhadap harga, yang eskipun kualitas nya rendah ia tetap memilih harga yang rendah.
2. Diferentiation Strategy
Diferensiasi melibatkan upaya produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan berbedan dan lebih unggul dari para pesaingnya yang lain. Hal ini melibatkan fitur, daya tahan, dan citra merek yang dihargai pelanggan. Strategi ii memfokuskan pada peroduk yang mampu menawarkan keunikan yang tiak dimiliki competitor lain.
3. Focus Strategy
Fokus Strategy merupakan strategi yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan dua strategi di atas bukan pada pasar secara umum namun untuk segmen pasar yang lebih kecil dan spesifik.
Apapun startegi focus yang digunakan baik itu Cost Focus atau Differenciation Focus kuncinya adalah mperusahaan mampu menjamin pertambahan nilai ekstra sebagai hasil dari ceruk pasar tersebut.


Komentar

Postingan Populer